“chopper sesungguhnya ya traditional chopper,” buka pria yang kerap disapa om Both saat ditanya konsep motor ini. Lewat traditional chopper berkelir ungu ini om Both sekaligus mengangkat budaya lokal dengan improvisasi di beberapa bagian. “sekalian menjaga kepatuhan dan estetika karena budaya lokal ini layak diangkat, apapun medianya,” imbuh pria yang juga builder Zero Cycles
Seperti terlihat di artwork pada bagian tangki mesin, tergambar sosok naga penggambaran dari Tribhuwana Tunggadewi. Sosok ini adalah anak dari pendiri kerajaan Majapahit yang kemudian hari menjadi raja Majapahit. Dalam masa kepemimpinannya, sang raja didampingi langsung oleh patih Gajahmada saat turun di medan perang.
Motor bermesin panhead ini sebenarnya masih dalam tahap antrian untuk digarap, karena ia masih membangun motor kustom bermesin shovelhead. “prosesnya nyalip antrian, karena pemiliknya masih sama yaudah saya garap dulu yang panhead,” ungkapnya. Menurutnya tidak banyak yang bangun traditional chopper memakai mesin panhead, namun ia berani keluar dari ‘pakem’ tersebut dengan Panhead Semua pengerjaan langsung dihandle oleh Zero Cycles terkecuali artwork paintingnya yang dibantu oleh Fahmi dari Freeflow.
Bagian frame kustom handmade model hardtail menggunakan material Sch80 seamless diameter ¾ untuk subframe dan downtube. Lalu 1 inchi untuk seatpost dan 1¼ untuk tulangan tengah. Sektor mesin dipilih mesin Panhead 1340cc Old Crack Cycle 2018 yang dirubah sistem pengapian menggunakan Magneto. Mesin tersebut dikawinkan dengan sistem transmisi ratchet 4 speed.
Sistem perpindahan gigi yang dikenal biasa terpasang di mesin-mesin HD old skool legendaris seperti Knucklehead, Panhead dan Shovelhead. Ratchet ini dikenal dengan kemampuannya menjaga putaran mesin tetap stabil saat berkendara dikondisi jalan lurus dan panjang. Lalu hasil pembakaran mesin dibuang ke knalpot yang sudah diubah ke model freeflow
Beralih ke kaki-kaki dimulai dari shock depan yang dibuat sendiri secara handmade memakai model cannonball springer. Model kustom shock ini biasa terlihat di motor style bobber bermesin Knuckle atau Panhead. Efeknya adalah motor terlihat lebih panjang dan lebih tinggi di bagian depan.
Lalu untuk velg masih menggunakan original HD ring 16 depan dan 18 belakang kemudian dipadu dengan pengereman cakram aftermarket lansiran Performance Machine di bagian belakang yang dikawinkan dengan kaliper 6 piston. Sangat cukup untuk menghentikan chopper yang hanya mengandalkan rem belakang ini.
Sebelum dibawa ke Kustomfest 2022 om Both menerapkan uji kelayakan terlebih dulu pada motor ini, “setelah selesai fabrikasi, motor diajak jalan jauh untuk melihat kelayakan kontruksi dan sistem lainnya,” tutupnya. 2022/023
BIKE NAME : Tribhuwana Tunggadewi
BUILDER : Om Both
WORKSHOP : Zero Cycles
WORKSHOP ADDRESS : Ruko Cendana Residence Blok A3 No. 8, Jl. Benda Raya, Pamulang, Serua, Tangsel Banten
OWNER : Febryanto