Konsep chopper mini mulai menggeliat dan ramai di ranah kustom Indonesia. Beberapa builder-builder kustom sudah mulai melirik konsep unik ini sekaligus memperlihatkan ke khalayak ramai. Salah satunya milik Prabawa Krisnanda karya workshop Bdux Garage Bali ini. “Saya pilih konsep ini karena ngerasa unik, chopper tapi dengan versi mini,” buka Prabawa. Terinspirasi dari salah satu postingan di media sosial milik akun orang Jepang. “Dia posting motor Honda Dax yang sangat simpel namun menyerupai chopper. Dan dari situlah saya mulai tertarik,” lanjutnya.
Ketertarikannya akan sebuah chopper mini layaknya gayung bersambut. Pertama, ia secara tidak sengaja menemukan salah satu akun yang menjual part-part motor bekas, yang didalamnya menjual frame yang wujudnya unik. “Saya belum tahu itu frame motor apa, yang penting beli dulu aja,” ujarnya. Frame yang ia dapat pun kondisinya tidak layak dan banyak bagian yang keropos. Mesti harus dikustom dengan tetap mempertahankan lekukan dan nat dari frame tersebut
Ia akui jika saat itu belum tahu akan memakai mesin apa. “Yang penting kumpulin part-partnya dulu, urusan mesin belakangan,” tambah Prabawa. Tidak berapa lama setelah mendapatkan frame bekas, ada kawan Prabawa yang kebetulan lagi butuh uang untuk keperluan mendadak dan menawarkan sebuah motor Honda Grand. “jujur, saat itu saya gak tau kondisi motor kawan itu seperti apa. Saya cuma butuh mesin ama surat-suratnya aja,” lanjutnya.
Setelah semuanya komplit, barulah ia menuju berdiskusi dengan Herman Santoso, builder workshop Bdux Custom Bali. Sang builder pun menyanggupi keinginan Prabawa Santosa untuk membangun konsep chopper mini.
Pengerjaan motor yang diberi julukan Turtle ini memakan waktu sekitar dua bulan dan hanya mengalami kesulitan saat pemilihan part yang akan dipasang. “rampung proses pengerjaan, motor ini memang sengaja tidak saya finishing dengan cat atau krom,” tuturnya. Ia lanjut menjelaskan jika motor ini sebenarnya dipersiapkan untuk gelaran Kustomfest 2021, namun saat itu terkendala pandemi. “Motor sempat tidak terurus lama, hingga akhirnya mendapat informasi jika Kustomfest akan mengadakan road show dan bakal ngasih pick ke tiap kota yang dikunjungi,” jelasnya.
Dari berita itu ia semangat lagi dan mulai menyiapkan motor untuk Kustomfest road show di Bali. “Kami cuma punya waktu kurang lebih 12 hari. Motor langsung di bongkar untuk memberikan sentuhan finishing dan krom. Dan selesai finishing tepat sehari sebelum acara di Bali tanggal 11 November 2021. Kerja keras tidak mengkhianati hasil dan astungkara motor ini mendapatkan salah satu pick dari Kustomfest 2021 di Bali,” ungkapnya.
Untuk finising cat ia pilih konsep patina style dan motif Navajo agar terkesan sedikit urakan dan nakal tapi masih tetap cantik. Sedangkan untuk jok sengaja memakai kulit asli. Selanjutnya ia adopsi sistem kopling seperti mobil, kopling kaki persneleng tangan atau sering disebut suicide. Kemudian mesin dibiarkan standar karena memang diperuntukan untuk harian.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika seluruh bagian dari motor ini sangat special. Karena dalam setiap part yang ada dalam motor ini tertuang semua perasaan, ide, emosi dan mimpi yang membuat dirinya bisa membangun motor ini. Dan ia yakin Kustom tidak akan pernah mati dan akan selalu ada ide-ide baru yang akan muncul, dan yang paling penting dari dunia Kustom menurutnya bisa memiliki banyak kawan.
Dan alasan kenapa dirinya memberi nama turtle atau kura karena hewan tersebut dikenal memiliki umur yang panjang, “maka dari itu saya ingin motor ini memiliki umur panjang, tidak di lekang oleh jaman dan selalu di kenang dan di ingat sampai kapan pun,” tutup Prabawa. 2022 / 206
BIKE NAME : Turtle
BUILDER : Herman Santoso
WORKSHOP : BDux Custom
WORKSHOP ADDRESS : JL. Ceningan Sari IV A Gang Cempaka 25 AB Denpasar, Bali. 80223
OWNER : Prabawa Krisnanda