
Custom Culture Carnival diangkat menjadi tema dalam perhelatan Customland yang ketujuh di tahun 2019. “Cultural Studies adalah dasar dari pergerakan Customland, maka angkat tersebut yang memang bertepatan dengan lokasi yang identik dengan suasana Surabaya Carnival,” ungkap Pras dari Customland. “Badut” dipilih jadi ikon utama tahun ini dengan alasan bahwa badut merupakan bagian dari dunia hiburan yang tertua dan kemudian ingin dimunculkan kembali oleh Customland ke permukaan guna merajut tali budaya komedi kuno dan modern secara apik dan unik.

“Bagi kami, ketika dunia hiburan komedi badut dan kustom kultur menjadi satu maka akan menjadi daya Tarik tersendiri dalam budaya kustom yang eksentrik di tahun 2019 ini,” papar Pras. Pada perhelatan ketujuh kali ini, konten motor dibuat cukup berbeda yakni berupa invitation untuk semua motor custom. “Jadi kami tidak membuka jalur pendaftaran motor,” kata Pras. Kemudian Customland menampilkan beragam konsep yang berkaitan dengan Custom Culture Carnival seperti Atraksi Badut, Clown Ride (riding dengan menggunakan topeng badut), atraksi foto-foto ular di atas motor kustom, penampilan drama penutup acara dan beberapa atraksi lain yang berkaitan dengan lokasi yang bernuansa carnival.

Dikatakan, salah satu pencapaian dari Customland yakni selalu ingin menghadirkan konsep atau gagasan baru di setiap perhelatannya. Selanjutnya ingin mengedepankan House of Customland sebagai ladang data untuk kustom kultur Indonesian dari sisi pemikiran dan pergerakan yang tearsip dengan baik. Kemudian menyebarluaskan berbagai tempat cek point di Surabaya bagi seluruh teman-teman kustom yang hadir dan yang terakhir Customland sebagai mini kustom kultur di Surabaya dan sebagai lahan berdagang secara online