
Acara Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2019 selama dua hari berhasil memberi visual yang sangat menarik bagi setiap pengunjung. Selain mobil display yang menarik perhatian dan foto pengunjung, sejumlah talkshow memberi inspirasi sekaligus motivasi penggemar otomotif. Di hari kedua ada Tech Talk Asia Market bersama Herritage Part Center lalu ada Gecho Yangkiri yang membincang kisah-kisah di balik Artwork JVWF 2019. Tak ketinggalan Classic Hans Room, Volkswise, Airmighty,Bugbus, Getting Low, Aircooled Syndicate, Aircooled Way, dan Super VW Magazine yang membincang builder mobil.

Sedangkan di hari pertama para pengunjung tergila-gila pada mobil yang dipajang dalam ruangan. Pengunjung terkesima pada karya Yumos Garage yang membawa dua mobil dengan jenis berbeda berbahan dasar aluminium. Pertama jenis VW Beetle yang disulap menjadi Porche 64 Berlin-Rome, salah satu mobil terlangka di dunia.

Porsche Berlin-Rome diproduksi pendiri Porche, Ferdinand Porsche tahun 1939. Mobil ini merupakan ambisi Ferdinand untuk membuat mobil yang lebih ringan dan cepat dibanding VW Beetle yang akan digunakan untuk balapan jalan raya Berlin-Rome. Mobil ini hanya diproduksi 3 unit namun setelah Perang Dunia ke-2, produksi dihentikan dan sekarang yang tersisa hanya satu buah di tangan kolektor asal Austria Thomas Gruber tahun 1997. Mobil kedua adalah Combi yang interiornya diubah berbahan aluminium. Lalu ada juga tim Olanye Inside yang membawa Beetle balap mereka yang sudah mendunia.

Builder top Jepang, Takahashi Komori, memamerkan Beetle 1952 tipe pertama berstyle Chop-Top. Tipe tire Michael ZX Radial 135 SR dan M&H Racemaster Drag Slick 6.00 X 26-15 di bagian rear menambah gagah buatan Takahashi Komori. Intersport Island tak kalah mempesona. Tiga Volkswagen modifikasi yang diseleksi langsung tim Intersport seperti VW Golf MK5 GTI 2005 (Daris Abyan-Rajawali Auto Garage), VW Beetle 1302 German Look ‘Si Orens’ (Tito), dan VW Super Beetle 1303 Sunroof milik Erwin Djohansyah yang dibangun Marza Noor banyak menarik minat pengunjung. Di Intersport Island pengunjung tidak hanya disuguhkan tiga karya builder lokal namun juga bisa mengikuti simulator game balap mobil.

Selain jenis Beetle, combi, safari, muncul pula Volkswagen Thing tahun 1970-an dengan gaya modifikasi masing-masing, salah satunya tahun 1972 buatan Yanto CL Otoresto Jakarta yang masih mempertahankan bentuk asli mobil ketika pertama kali diproduksi. “Ada 80 mobil yang dipamerkan di JVWF 2019. Kualitasnya meningkat dan bisa dibilang lebih gila dari tahun lalu,” terang Tjahjo Widjojono selaku Ketua Panitia JVWF 2019.

Sementara itu beragam acara di hari pertama cukup menarik disaksikan. Di bagian dalam pengunjung juga bisa bersantai di Loung JVWF atau Intersport sembari menimbang apa yang harus dibeli di booth official merchandise JVWF atau deretan booth lainnya. Di Outdoor berbagai macam makanan yang dijual pegiat kuliner siap mengenyangkan perut pengunjung. Tiga panggung di area outdoor yang diisi deretan band Yogya berkualitas makin menambah hangat suasana di JVWF 2019. Di area outdoor ini pula sejumlah aksi seperti burn out mobil dan uji ketangkasan mobil VW digelar.